Apa itu ORGONITE ?
Orgone merupakan pembersih alami, penyembuh dan sumber energi positif. Orgone adalah nama yang diberikan ilmuwan Wilhelm Reich untuk energi vital yg ada di bumi ini. Energi ini sering disebut Chi atau Fifth element (elemen kelima). Orgone menyerap energi negatif beserta racun-racun kimiawi di sekitar kita, merubahnya menjadi energi positif dan melepaskannya kembali ke atmosfir.
Diketahui energi negatif yg tersebar disekitar kita memberi pengaruh buruk bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Energi negatif ini banyak ditimbulkan antara lain dari radiasi elektromagnetis jaringan selular, jaringan listrik, pemancar televisi polusi udara dan penyemprotan secara sengaja bahan-bahan kimia ke udara (chemtrails).
Manfaat dari orgone :
- Menetralisir racun dan radiasi dari udara
- Menghilangkan Chem-trails dan menjaga udara tetap bersih
- Memperbaiki pernapasan dan membantu penderita asma
- Membantu mempercepat proses penyembuhan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menyembuhkan sakit kepala dan migran
- Melindungi dari halilintar dan angin puyuh di sekitarnya
- Menetralisir efek dari hal atau alat pengontrol pikiran (sebentuk hipnotis)
- Menghilangkan insomnia atau susah tidur dan mimpi buruk
- Mengurangi tingkat stress
- Membuat tanaman tumbuh lebih sehat; dan suasana alam lebih segar dan nyaman
Banyak orang meyakini perkembangan polusi elektromagnetik, Tower HP dan penyemprotan zat kimia dari pesawat di langit, bukan suatu kebetulan Ada kecurigaan bahwa sebagian orang yang berkelas elite yang sengaja mencari keuntungan dengan menyengsarakan rakyat dan merusak cuaca.
Lalu bagaimana cara
kerja Orgonite?
Seorang ilmuan, Steven J Smith berupaya menemukan cara kerja orgonite.
Dia meninggal sebelum menyelesaikan tulisan tentang
bahasan tersebut, tetapi hingga saat itu ia mengumpulkan cukup data percobaan
untuk dibuatkan suatu teori.
Steven menuliskan email dibawah ini di saat-saat
terakhir kerjasama kita:
Steven J Smith menbahas tentang pengaruh CB pada
angkasa:
Energi Orgone muncul dalam bentuk muatan ion pada uap
air di angkasa.
Pada umumnya uap air terdiri dari molekul H2O. Tetapi
akibat paparan sinar matahari, dan medan magnetik planet, beberapa molekul air
akan terlepas (terpisah) menjadi ion H+ dan OH-. Ion adalah suatu atom (atau
molekul) yang memiliki kelebihan satu (-) atau kekurangan satu (+) elektron
dibandingkan molekul jenis normal (tanpa muatan).
Pada kasus ini, bila molekul air terpisah, dan
elektron yang biasanya bergabung dengan atom hydrogen (H), tetap “terkunci”
pada molekul air yang tersisa (OH). Maka hasilnya ada satu H- dan satu OH-
sebagai sepasang ion.
Pada dasarnya ion tidak bertindak menyamai muatan
listrik bebas (elektron). Satu hal yang membedakan, mereka tidak bisa
“dialirkan” pada konduktor logam (seperti listrik umumnya). Keunikan lainnya
dari pasangan ion air adalah dari cara mereka menyerap dan melepas energi.
Khususnya, ion OH- yang bertindak sebagai MASER. Ini dapat disamakan dengan
gelombang mikro dari LASER.?*konduktor = bagian tembaga pada kabel.
Karena energi diambil untuk memecah molekul uap air menjadi
ion H+ dan OH-, maka akan ada energi dilepaskan sesaat sebelum molekul awal
(tanpa muatan) H2O kembali terbentuk. Walaupun demikian, fenomena lain dapat
muncul akibat ketidakseimbangan jumlah antara ion H+ dan OH-. Jika ini terjadi,
maka kelebihan H+ atau OH- yang tersisa menyebabkan polusi.
Dugaan saya adalah bahwa kelebihan ion H+ (di angkasa)
adalah yang disebut oleh peneliti orgone sebagai DOR, dan kelebihan ion OH- (di
angkasa) adalah yang disebut oleh peneliti orgone sebagai POR.
Yang saya ketahui dari penelitian sebelumnya bahwa
pada tubuh manusia (yang hidup) dilingkupi oleh medan listrik. Saya pernah
mengukur medan listrik langsung menggunakan peralatan elektronik standar
(sebuah osiloskop). Pengukuran dilakukan tanpa terjadi kontak langsung (fisik)
dengan subjek percobaan. Saya dapat melihat pernafasan dan detak jantung
mempengaruhi pergerakan medan magnet. Mamalia lain (yang hidup) juga
menghasilkan medan magnet. Dan medan ini lenyap (menghilang) saat mamalia mati…
Medan listrik kehidupan selalu memiliki orientasi dan
kutub yang sama. Maka satu jenis ion dari uap air akan memperluas medan,
sedangkan jenis lainnya akan bertindak sebaliknya. Berdasarkan medan kutub,
maka ion negative (OH-) akan memperluas medan listrik kehidupan.
Selanjutnya, proses apa yang bisa membuat
ketidakseimbangan rasio H+ terhadap OH- pada uap air di angkasa? Ya, satu hal
yang terlintas di pikiran adalah campur tangan dalam penambahan bahan kimia
(pada bagian atas angkasa) yang memiliki kemiripan dengan salah satu ion,
sehingga saju jenis ion lebih banyak dibandingkan jenis lainnya. (Chemtrail)
DAN efek ini bisa diperkuat dengan campur tangan untuk
membanjiri angkasa dengan radiasi gelombang mikro yang diatur untuk memecah
molekul air menjadi ion H+ dan OH-, sehingga memperbanyak proses alami yang
menghasilkan ion tersebut. (Tower telekomunikasi)
Bagi saya, kunci untuk membuktikan adalah bila uap air
angkasa bisa mengendap (hujan, salju, es, dll), sebaliknya H+ dan OH- tidak
bisa. Kabut putih yang anda sebutkan adalah air (ion) yang terpecah, dan daerah
langit biru yang “dibersihkan” adalah daerah dimana ion-ion tidak cukup tebal
untuk dianggap sebagai “kabut”.
Dari pengalaman sebelumnya, kita mengerti bahwa cara
kerja CB adalah sama dengan EM (Elekto Magnetik, bayangkan cara kerja medan
listrik), bukan bersifat partikuler (bayangkan gerakan sebaran partikel debu)
sehingga diasumsikan kubah logam bisa menghalangi kerja CB Croft, tetapi tidak
dengan kayu dan plastik.
Maka, CB tidak mungkin bereaksi langsung dengan
ion-ion, karena reaksi ion di alam sifatnya partikuler. Dengan kata lain, ion
tidak bisa menembus plastic atau kayu, sedangkan untuk radiasi EM dapat
melewati plastic dan kayu, tetapi tidak bisa menembus logam.
Walaupun demikian, logam atau materi konduksi lainnya
dapat memantulkan radiasi EM (bayangkan prinsip kerja radar). Maka kita
mengerti, bahwa ada lapisan konduksi di bagian atas angkasa yang disebut
ionosfer dan gelombang radio dapat terpantul dari lapisan ini (ini adalah awal
penemuan radio).
Jadi…Kita mengerti bahwa ada lapisan tebal dari
pecahan uap air (ion H+ dan OH-) yang terjebak diantara lapisan atas (ionosfer
yang memantulkan EM), dan lapisan bawah yang dibanjiri radiasi microwave
(menara seluler). Dan seperti yang telah saya tunjukkan, butuh energi untuk
memisahkan molekul jadi ion, dan energi HARUS dikeluarkan (dihilangkan) sebelum
ion dapat bergabung kembali menjadi molekul air. DAN bila ion tidak menyatu
menjadi molekul air, maka mereka tidak dapat mengendap di angkasa membentuk
hujan…
Tetapi energi terjebak…Tidak ada pelepasan…Walaupun
demikian, ketika ada kehadiran CB di alam, maka kabut putih kembali menjadi
awan normal, dan langit kembali menjadi warna biru tua yang indah.
Maka, CB pasti telah menghilangkan (mengalirkan
keluar) energi yang tersimpan di ion-ion H+ dan OH-, sehingga memungkinkan
mereka bergabung kembali menjadi uap air. Dan karena angkasa telah super jenuh
dengan pecahan (ionisasi) molekul air (karena ion tidak bisa mengendap), segera
setelah keberadaan CB di alam, maka yang terjadi berikutnya adalah hujan…
Pemahaman Steven J Smith tentang cara kerja Orgonite:
Steven menjelaskan padaku bahwa insulasi resin pada
serpihan logan spiral bekerja mirip dengan induktor elektronik dan menyerap
semua lingkungan energi negative (terutama frekuensi/getaran elektro
magnetik).?*induktor = bagian plastic/karet pada kabel
Kristal yang terdapat dalam orgonite bertindak untuk
mengubah radiasi EM menjadi panas melalui proses Electro-striction (diubah
melalui efek Piezo-Elektrik) dan energi yang dilepaskan sifatnya aman.
Berikut penjelasan Steven tentang dua efek
(Piezoelectrik and Electrostriksi secara berurutan)
“Secara sederhana. Beberapa Kristal (dan materi
lainnya) menghasilkan medan listrik ketika ditekan atau ditekuk. Ini dikenal
dengan efek Piezoelektrik.
Semua material yang menghasilkan efek ini adalah
insulator listrik. Mereka pastilah, atau di istilah materi akan “memotong”
medan listrik. Tetapi, tidak semua insulator menghasilkan efek piezoelektrik.
Ada fenomena lainnya yang dikenal efek elektro-striksi.
Dan semua materi yang menghasilkan fenomena piezoelektrik, juga menghasilkan
fenomena elektro-striksi.
Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa efek
elektro-striksi mengakibatkan materi berubah bentuk, ketika terpapar medan
listrik.
Kesimpulannya…
Piezoelektrik: Perubahan bentuk menghasilkan medan
listrik.?Elektro-striksi: Medan listrik menghasilkan perubahan bentuk.
Sebenarnya perubahan bentuknya sangat kecil.
Kebanyakan hanya seperseribu inci, tetapi masih sangat bermanfaat untuk
beberapa kegunaan…”
Saya yakin bahwa anda akan setuju bahwa kesimpulan
macam ini akan sulit diterima oleh sebagian besar pecinta orgonite.
Kita telah diberitahu bahwa Orgonite ‘menyerap DOR dan
mengubahnya menjadi POR’ padahal gambaran sebenarnya sedikit lebih rumit.
Sumber: Berbagai Artikel

Comments
Post a Comment
Komentar anda akan membuat blog ini lebih baik.